27/60 | A quite good month for reading. For review writing? Not really.
Sepertinya kesabaran Farah memang sedang tipis bulan April ini.
Daftar Bacaan (& Perkembangan Bacaan) Farah Bulan Ini
Secara keseluruhan, bulan April sebenarnya merupakan bulan baca yang memuaskan. Aku berhasil membaca 7 buku (sama dengan total bacaan bulan lalu).
Rata-rata rating untuk 7 bacaanku di bulan April 2019 sendiri adalah 3,4 (I wish this month can be so much better, but I’m quite content with this).
[*] Buku terbaik dan impactful bulan ini dengan Rating-4;
Long Way Down – Jason Reynolds
Satu-satunya alasan kenapa aku tidak memberi novel ini Rating-5 adalah karena kontennya yang terlampau singkat. I want more! In all honesty though, I’m not complaining at all. Novel dalam bentuk bait ini singkat, padat, penting, dan mengena. Kalau kau tidak punya banyak waktu untuk membaca dan masih ingin membaca sesuatu yang memorable, buku ini sepertinya patut dicoba. Novel ini juga bacaan yang cocok untuk penggemar novel debut Angie Thomas, The Hate You Give.
[*] 2 buku lain juga berhasil menyandang Rating-4;
1. Less – Andrew Sean Greer
Novel ini mengejutkan karena aku sudah punya bayangan sendiri tentang cerita yang akan bergulir, tapi malah disuguhkan dengan hal yang teramat berbeda. Di satu sisi, ada banyak aspek klise dalam Less. Namun, entah bagaimana penulis mampu merangkai kejadian klise ini ke dalam narasi puitis yang tidak membuat pusing. Aku tidak mengerti bagaimana cerita seklise ini bisa terasa begitu “dalam” dan memuaskan. This book is a pleasant surprise and I don’t feel rob because so adamant on buying it.
2. NatGeo Mitologi Mesir: Cerita Tentang Dewa, Dewi, Monster, dan Manusia – Donna Jo Napoli
Siapa yang tidak akan jatuh cinta dengan buku mitologi penuh ilustrasi ciamik, coba? Buku ini merupakan buku pengantar bagus dan mudah dimengerti untuk para first timer dalam Mitologi Mesir. Meskipun secara spesifik ditargetkan untuk anak-anak, pembaca dewasa tetap bisa menikmati buku full-color ini. Hal yang cukup disayangkan hanya harga buku yang lumayan menguras kantong. Harga tinggi ini cukup bisa aku mengerti karena sampul bukunya yang hardcover dan kontennya yang ditulis pada kertas majalah (art paper). Tapi ya tetap sedih. Waktu untuk menabung sudah tiba karena aku memang tergoda dengan buku mitologi lain dalam seri ini.
[*] 1 buku menyandang Rating-3,5;
The Bright Hours – Nina Riggs.
Memoar ini menarik dan penting. Sayang sekali, gaya penulisan Nina kurang cocok denganku. Baca ulasan lengkapku tentang memoar ini di sini.
[*] 2 buku aku beri Rating-3;
1. The Brother’s Bishop – Bart Yates
A.K.A novel tabu dengan gaya penulisan yang membuat pembaca ketagihan, tapi menyimpan tokoh cerita yang menyebalkan tidak ada bandingan. Mengingat para tokoh bersangkutan saat menulis entri blog ini saja masih membuatku kesal sendiri.
2. Stay a Little Longer – Dawn Lanuza
Stay a Little Longer menyajikan kisah romansa manis antara 2 orang asing yang bertemu tanpa sengaja dan memilih untuk “menetap secara permanen” dalam kehidupan masing-masing. Akan tetapi, talik ulur tidak berkesudahan antara mereka berdua membuat kesabaranku menipis sedikit demi sedikit selama membacanya.
[*] 1 buku dengan berat hati aku beri Rating-2,5;
They Called Me Wyatt – Natasha Tynes
Premis cerita yang ditawarkan novel ini fresh dan menarik and I’m all for it. Aku bahkan benar-benar menyukai paruh awal They Called Me Wyatt dan sudah berancang-ancang untuk memberi Rating-4. Akan tetapi, pacing bagian penutup novel yang terburu-buru membuatku tidak nyaman. Untuk novel yang diberi label murder-mystery sendiri, tension yang ditawarkan They Called Me Wyatt boleh dikatakan nihil.
Kalau bicara tentang tantangan baca:
> Aku hampir mencapai setengah dari target Tantangan Baca Goodreads tahun ini.
> Untuk Tantangan Baca PopSugar sendiri, 17 prompts sudah dicoret.
So far, everything’s looking good…
Hal yang tidak terlalu baik datang dari targetku menulis ulasan buku…
“Menggigit Lebih Dari Yang Bisa Dikunyah”
Kalimat di atas merupakan terjemahan dari pepatah Bahasa Inggris ‘to bite off more than one can chew’. Menurut Collins Dictionary, pepatah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang melakukan sesuatu yang terlampau sulit bagi mereka. Dalam Monthly Reading List bulan Maret lalu, aku yang berhasil memenuhi target untuk menulis ulasan sebanyak 2 kali dalam 1 minggu berniat untuk melakukan ini lagi di bulan April. Sayang sekali, keadaan tidak memungkinkan malah membuat target yang sudah pernah tercapai ini menjadi tidak mungkin untuk dicapai lagi.
Aku merasa lucu dan miris saja ketika mengingat bagaimana terkadang ada hari-hari ketika kita bisa “mengunyah” begitu banyak hal tanpa merasa terbebani. Di lain hari, kamu bahkan tidak sanggup “mengunyah” seperempat dari apa yang sebelumnya bisa kamu kunyah. It’s life I guess, you just live with it.
Stay tune untuk rangkaian delayed review dari buku-buku yang sudah selesai aku baca pada April 2019 di bulan Mei yang sudah di depan mata…
Hal Baru Dalam Dunia Baca-Membaca Farah
Tidak ada hal baru dari segi kebiasaan membacaku untuk bulan ini. Aku masih membaca dari sumber-sumber yang sama; buku timbunan to-be-read pribadi, Google Play Books, dan Scribd. Aku mencoba “membaca” audiobook keduaku tapi belum mengalami kemajuan berarti. Aku masih tetap memilih bacaan secara random.
Setelah kurang lebih setia membaca 1 buku dalam 1 waktu di sepanjang bulan Maret, aku mulai kembali ke kebiasaan lama membaca beberapa buku di saat bersamaan menjelang akhir April. Ah ya, aku akhirnya melepas beberapa buku berbahasa Inggrisku bulan April ini. Aku merasa senang karena buku-buku ini bisa sampai ke pembaca lain yang menyukai mereka. Hal yang kurang aku sukai adalah “bisnis” yang berlangsung untuk mengalihkan buku bersangkutan ke tangan pemilik lain. Baru menjual beberapa buku saja aku sudah lelah bukan main. Running an online shop is not a passion of mine apparently (at least for now).
Kalau penasaran, saat ini masih tersedia beberapa buku lain yang juga inginku lepas, silakan mampir ke highlight Instagram @farbooksventure untuk melihat-lihat.
Kalau ditanya hal apa yang benar-benar “baru”, aku baru sadar bahwa ke-7 buku yang aku tamatkan ternyata ditulis oleh penulis yang baru pertama kali aku kenal karyanya. Aku tertarik ingin membaca karya lain dari para penulis ini tentu saja. Akan tetapi, ke-random-an-ku dalam memilih bacaan tidak memberiku kepastian tentang kapan aku akan benar-benar membaca karya lain mereka. (Daftar bacaanku dari bulan ke bulan memang cenderung diisi oleh banyak penulis baru). Jarang sekali menemukan penulis yang lebih kurang 3 karyanya sudah aku baca untuk saat ini (kecuali penulis trilogi/tetralogi/buku seri mungkin?). So many books, so little time indeed.
Bagaimana dengan pengalaman membacamu di bulan April 2019?