“There is no such thing as bad weather, there are only bad clothes”
Informasi Buku
Judul: Sweet Nothings: A Book about Nothing #4
Penulis: Wimar Witoelar
Penerbit: Bentang Pustaka
ISBN: 9786022910299
Tahun publikasi: 2014 (Maret 2014)
Jumlah halaman: 198 halaman
Buku: milik pribadi
Temukan buku ini di Goodreads
Blurb
Melalui Sweet Nothings, Wimar lagi-lagi mengajak kita untuk menemukan gambaran besar melalui peristiwa-peristiwa sederhana yang biasa dialami setiap manusia. Ya, kalau kita tak bisa memahami hal-hal kecil, bagaimana kita mampu menangani permasalahan permasalahan besar? Mulailah dari talk about nothing. Sebab dalam nothingness, kita tak perlu menaruh ekspektasi. Dalam nothingness, kita justru bisa menemukan esensi.
Menurut Farah Tentang Buku Ini
Buku ini adalah salah satu dari beberapa buku yang aku peroleh dalam perhelatan Minang Book Fair 2017 di Masjid Raya Sumatera Barat beberapa bulan yang lalu (more about Minang Book Fair 2017 here). Membaca buku ini sama seperti membaca tulisan di blog favoritku. Aku tidak akan berhenti sebelum sampai pada postingan blog yang paling awal hahaha. Ketika membaca Sweet Nothings kita memang seperti sedang membaca catatan harian dari Sang penulis, Wimar Witoelar (temukan biografi singkat Beliau di sini).
Topik yang ada dalam setiap bagian buku ini terkesan sangat random dan memang kebanyakan merupakan topik remeh temeh yang secara sepintas lalu (terkadang) bisa saja juga terlintas dalam benak kita sehari-hari. Lewat Sweet Nothings kita dapat mengetahui sudut pandang dari seorang Wimar Witoelar terkait dengan berbagai topik random yang Beliau tulis. Kita juga seolah sedang membaca catatan harian Beliau. Tidak hanya catatan harian tentang kehidupan sehari-harinya sekarang, tapi dalam beberapa bagian juga ada catatan nostalgia Beliau.
Buku ini sedikit banyaknya mengingatkanku pada tulisan travelogue. Namun, berbeda dari Trinity atau Eric Weiner yang tulisannya memang merupakan catatan perjalanan masing-masing ke berbagai tempat atau negera, tulisan Wimar Witoelar lebih seperti catatan pengembaran pikiran Beliau tentang hal-hal kecil di sekitarnya. Aku sangat menyukai tulisan-tulisan seperti ini karena pengetahuan dan insight yang bisa saja kita temukan dalam tiap tulisan-tulisan ini.
Sayang sekali, dalam beberapa bagian di buku ini aku merasa tema tulisan dalam satu artikelnya malah lompat ke sana kemari. Sebenarnya kita disuguhi judul ini. Tapi, tanpa kita sadari bagian itu malah ditutup dengan hal yang tidak terlalu berhubungan dengan judulnya. Aku sempat bingung dan melongo sejenak (maksud artikelnya apa ya?) ketika menemukan hal seperti ini. Maklum saja sebenarnya, ketika menulis catatan pribadi kita memang cenderung untuk terbawa suasana dan nantinya malah menulis banyak hal, bukan? Kita tentu saja mengikuti keinginan kita sendiri akan menulis seperti apa. Tapi, tetap saja ketika ini diterbitkan perkembangan alur tulisan yang tidak biasa akan berpotensi menyebabkan beberapa pembaca tidak mengerti dan malah gagal paham. Ini adalah satu hal yang membuatku kurang nyaman ketika membaca buku Sweet Nothings.
Berikut adalah judul dari beberapa artikel favoritku dalam buku ini:
- Tidak Ada Cuaca Buruk, yang Ada Hanya Pakaian yang Tidak Sesuai
- Jangan Mencela yang Tidak Dimengerti
- Paman dari Malabar
- Kok, Nggak Kaya?
- Jatahkan Gairah
Kalau kau adalah penggemar bacaan travelogue atau suka membaca tulisan lepas dimana kita dapat mengetahui pendapat dan sudut pandang penulis tentang topik tertentu, tidak ada salahnya mencoba membaca buku ini.
Rating
3.5/5