Februari 2021: Bulan Baca Lambat

 

1 fiksi di awal bulan dan 1 nonfiksi di akhir bulan. Februari adalah bulan baca santai.

Statistik Menunjukkan…

Tidak terlalu banyak untuk bulan Februari.

Pada bulan Februari 2021, aku berhasil menyelesaikan dua buku (576 halaman). Kedua buku ini merupakan buku elektronik (e-book) yang aku akses dari situs Bookmate. Buku fiksi sendiri memberiku asupan bacaan yang misterius, emosional, dan penuh petualangan. Nonfiksi pun mengimbangi dengan bacaan informatif, reflektif, dan menantang. Potongan moods merata pada tabel pie di atas terlihat begitu memuaskan, bukan? Tidak hanya menghibur, bacaan bulan ini juga memperluas dan memperkaya sudut pandangku sebagai manusia.

Entah kenapa, aku kaget sendiri ketika sadar bahwa dua buku yang aku tamatkan ini adalah buku beralur medium. Apalagi kalau mengingat kecenderunganku untuk membaca buku beralur cepat yang masih bertahan sampai bulan Januari. Melihat pergeseran kecenderungan ini, tidak mengherankan kalau jumlah bacaanku tidak setinggi bulan sebelumnya. Aku juga masih setia dengan buku kurang dari 500 halaman.

Sama seperti bulan Januari lalu, aku masih setia membaca buku fantasi YA & LGBTQ. Terima kasih (lagi-lagi) pada klub buku The Diversitea di Twitter, aku juga berhasil membaca satu buku nonfiksi tentang politik, identitas, dan ras yang sudah menarik perhatianku sejak lama. Kalau diperhatikan, dua buku yang berhasil aku tamatkan ini memiliki kesamaan. Keduanya sama-sama buku yang memiliki tenggat waktu/deadline.


Buku pertama adalah buku yang aku baca bersama dengan seorang teman. Buku kedua sendiri adalan book pick klub buku yang harus aku selesaikan dalam waktu dua minggu supaya bisa berpartisipasi dalam diskusi klub. Kalau tidak ada tenggat waktu, sepertinya aku tidak akan menyelesaikan satu buku pun di bulan Februari. Moody reader ya begini kebiasaannya.


Meskipun tidak menyelesaikan buku sebanyak di bulan Januari, aku cukup puas dengan diskusi yang muncul dari dua buku yang aku tamatkan pada bulan Februari ini.  


Catatan sampingan: sesuai dengan rencana dari kiriman kemarin, aku membaca satu buku Agatha Christie di bulan Februari. Mengingat buku bersangkutan baru aku tamatkan pada tanggal dua Maret, jangan heran kalau di Monthly Reading List bulan Maret akan ada dua buku Agatha Christie yang tercantum dalam daftar bacaan.


Daftar Bacaan

  • Cemetery Boys – Aiden Thomas (buku fantasi kontemporer kaya dengan unsur kebudayaan Amerika Latin)

Premis spooky novel 320 halaman ini langsung menarik perhatian ketika aku pertama kali membaca blurb-nya. Aku juga penasaran dengan perjalanan yang harus dilalui protagonis transgender kita di lingkungan yang masih memiliki norma agak kaku tentang gender. Aspek cerita tentang perjalanan Yadriel ini adalah bagian terbaik dalam Cemetery Boys, menurutku.


Sayang sekali, aku tidak menyukai novel ini sebesar yang aku harapkan. Selain merasa tidak terhubung dengan karakter remaja dalam cerita (risiko membaca ini di adulthood mungkin?), aku juga bukan penggemar villain cartoonish dalam ceritanya. Meskipun aspek misteri menarik perhatian di awal, twist cerita yang ada pada akhirnya tidak begitu mengejutkan. Kesulitanku untuk terhubung dengan karakter juga membuat romansa dalam cerita ini tidak terlalu menarik.


Aku masih akan merekomendasikan buku ini bagaimanapun juga, terutama untuk pembaca muda yang tertarik dengan buku YA fantasi stand alone yang tidak terlalu berat.


Aku juga menulis tentang buku ini di The StoryGraph.


Dalam buku 256 halaman ini, Ijeoma Oluo memaparkan pendapat dan saran yang dia punya untuk orang-orang yang ingin memiliki percakapan produktif tentang ras. Secara spesifik, percakapan ras dalam konteks ini adalah ras di Amerika Serikat.


Kalau mencari buku yang memberi panduan konkrit tentang langkah apa yang harus dilakukan seorang individu tentang topik ini, So You Want to Talk about Race adalah buku untukmu. Tidak hanya memberi saran, Oluo juga menjelaskan definisi dari berbagai istilah yang sering muncul dalam percakapan semacam ini dengan bahasa yang mudah dimengerti. Penulis juga tidak segan untuk memberi contoh & membagikan pengalaman pribadinya supaya penjelasan yang dia berikan bisa langsung dipahami pembaca. 


Aku harap buku So You Want to Talk about Race bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dalam waktu dekat supaya bisa dibaca lebih banyak orang.


Video Booktube Favorit Bulan Ini

Aku sudah menjadi penonton rutin beberapa kanal booktube berbahasa Inggris selama satu tahun terakhir. Pada bagian (baru) dalam kiriman ini, aku akan mendokumentasikan beberapa video booktube berkesan yang aku tonton setiap bulan:


Daya tarik kanal Cindy selain ulasan buku informatif dan jelas adalah personanya yang terbilang chaotic. Persona ini membuat Cindy menghadirkan berbagai video tidak biasa yang sangat menghibur. Contohnya saja ketika dia mengulas buku Kissing the Coronavirus dengan keseriusan yang patut dikagumi. Tidak hanya itu, Cindy juga memiliki kemampuan untuk merilis video diskusi yang seimbang & thought-provoking. She truly has the range.


Aku sangat mengapresiasi video diskusi di atas karena topik yang diangkat tidak hanya bisa diaplikasikan untuk penulis, tapi juga bisa digunakan untuk memandang content creator atau figur publik secara umum.


Aku mulai mengikuti kanal Seji setelah melihat interest-nya terhadap karya sastra klasik yang jarang disorot. Video ulasan buku Rahasia Hati karya Natsume Soseki sendiri adalah salah satu video favoritku dari Seji. Melalui video literary overview ini, aku menemukan kesamaan lain dengan Seji sebagai pembaca. Ternyata kami sama-sama menyukai bacaan pendek. Ada setidaknya 6 buku yang menarik perhatianku dalam video ini (dan semua buku ini adalah buku yang tidak terlalu sering dibicarakan di booktube). Label on-my-radar-ku di The StoryGraph semakin penuh buku berkat video panjang ini.


Kalau tertarik dengan sastra/literatur Jepang, kamu juga bisa menemukan banyak rekomendasi menarik dari kanal The Artisan Geek ini.


Bacaan Lanjutan

  1. Intan dari BP-Guide ID dengan baik hati mewawancarai aku tentang blog buku ini di bulan Februari! Artikel wawancaranya bisa dibaca di sini: Tenggelam Dalam Dunia Farah di Far’s Books Space: Dunia Dimana Buku adalah Cinta Pertamamu! [BP Guide]
  2. Monthly Reading List: Januari 2021 [Far’s Books Space]
>>>

Terhibur atau terbantu dengan tulisan ini? Kamu juga bisa mendukung Farah lewat Karyakarsa

Farah melacak bacaannya di situs buku alternatif  The Storygraph

Ingin tanya-tanya & tetap anonim? Kirim saja pertanyaanmu lewat Curious Cat

>>>

Terima kasih karena sudah membaca sampai akhir!

15 thoughts on “Februari 2021: Bulan Baca Lambat

  1. Lumayan kak bs namatin 2 buku, aku malah bulan lalu cuma berhasil beresin 1 buku 🤣🤣

    Kak aku penasaran sama storygraph, jd pengen nyoba jg.. Eh tp klo bukan buku luar atau terjemahan, buku Indonesia gt bs kedeteksi jg ga ya?

  2. Samaan mba, bulan februari setelah aku baca bukunya Lori mood membacaku sedikit melambat 😅 saking bagusnya itu buku.

    Wah dapet info baru soal booktuber thank you mba Farah untuk ulasan buku dan rekomendasi youtubenya!! 😁. Semoga bulan maret mood membaca kita bisa membaik 😂

  3. Memang ada bulan-bulan ketika baca satu buku saja sudah cukup ya, Kak Thessa 😄

    Untuk The StoryGraph (TSG) sendiri, walaupun bahasa utamanya bahasa Inggris TSG tetap mendukung buku dalam bahasa lain, Kak. Buku-buku lokal Farah sejauh ini masih terdeteksi. Kalau buku bersangkutan ada ISBN sepertinya aman. Kita ada pilihan untuk memasukkan buku secara manual juga kalau tidak bisa melakukan impor dengan ISBN.

    Kendala yang muncul untuk buku lokal sejauh ini informasi kurang lengkap/sampul buku salah, Kak Thessa. Kalau Kak Thessa ingin data buku diperbaharui, bisa isi tiket dan tinggal tunggu librarian TSG meng-update data buku bersangkutan. Bisa hubungi Farah juga karena Farah kebetulan librarian di sana hehe.

    Semoga Kak Thessa cocok dengan situsnya, ya! Kalau ada kendala colek saja aku. Selalu senang ketika sesama pembaca kepo dengan TSG 😆

  4. Ada apa dengan Februari ya hahaha
    Aku sendiri juga gak bisa namatin 1 buku pun selama Februari 😥 Padahal kayaknya ada waktu tapi pas baca buku cuma berhasil beberapa halaman aja tiap harinya.

    Btw, aku liat Cemetery Boys rame banget di twitter, jadi penasaran buat baca karena dari segi blurb lumayan oke. Tapi, pas tokohnya LGBTQ wah langsung berat karena kadang jadi susah sendiri buat bayanginnya….

  5. Tos dulu, kak! Aku baca cuma 3 buku aja di bulan Februari. Menarik sepertinya bukunya. Jadi lebih tau genre buku, hihi. Jujur aku masih sangat jarang membaca buku terbitan luar negeri. Masih menikmati yang lokal ^^

  6. LGBTQ & romance-nya tidak terlalu menonjol kok, Tika. Hanya disebut sepintas lalu. Ceritanya lebih berat ke dinamika keluarga/komunitas, petualangan, & misteri sebenarnya. Tapi ya itu… Aku kurang suka dengan villain-nya meskipun di awal buku sudah semangat banget hehe. Aspek kebudayaan Amerika Latin dalam cerita juga lumayan kental & menarik kalau Tika tertarik dengan topik ini.

  7. Aku pun baru rutin baca buku terbitan luar negeri dua tahun belakangan, Kak Lulu. Ini bawaan karena Farah rajin baca fanfic bahasa Inggris juga sebenarnya hehe.

    Bulan Maret ini mendadak kangen buku lokal, jadi sepanjang bulan sepertinya akan baca banyak buku dalam negeri yang sudah lama nongkrong di TBR 😀

  8. Wahhh aku juga sering nonton WithCindy!! Aku suka banget sama rant reviewnya menurutku dia kocak banget hahaha apalagi waktu ngomongin ACOTAR, padahal aku sendiri sebenernya cukup enjoy baca ACOTAR. Dan video yang Farah link itu emang menarik sih, mau inclusive bisa salah, mau nggak inclusive juga salah karena kita kan sebagai manusia nggak tahu gimana rasanya hidup jadi orang dgn latar belakang lain. Karena berusaha inclusive tapi tidak dengan riset yang baik juga pasti hasil bukunya kurang baik kan. Jadi yaa aku juga bingung sebaiknya gimana hahaha.

  9. Aku tahu Cindy lewat video ACOTAR itu, Anindya 😀 Humor dia cocok banget di aku hehe. Kecenderungan bacaan dia juga mirip. Aku akhirnya follow karena video Cindy tentang konsumerisme di Booktube sebenarnya. Puas gitu di kanal dia karena selain ada video shit-post lucu, ada video diskusi serius yang buat kita berpikir juga ^^

  10. Wkwk bulan Februari kenapa banyak teman-teman yang memasuki bulan lambat ya 🤣 aku sendiri juga mengalaminya, bahkan sampai masuk di bulan ini dan aku belum menyelesaikan 1 buku-pun di bulan ini 😂

    Senangnyaaa selalu dapat wawasan baru kalau main ke blog Kak Farah 😆 terima kasih untuk info-infonya, Kakkk 🤗 terutama dalam hal Booktuber soalnya pengetahuanku akan Booktuber tuh cetek banget, aku cuma tahu Kanaya aja dari Indonesia 😂

  11. Mungkin karena semangat tahun baru mulai turun ya, makanya semangat baca mulai lambat juga hehe xD

    Aku pun baru tahu Booktube tahun kemarin, Lia. Biasanya ke Youtube jarang nonton sesuatu yang ada hubungan dengan dunia perbukuan ^^

  12. Aku kan penasaran ya sama storygrah darimu, kak. Baru buka dan kepoin. Terus ngehnya pas baca tulisanmu ini. Ternyata sampai ada klasifikasi setiap bukunya ya. Aku jadi pengen ngulik.

    Bulan februari masih termasuk bulan dengan kecepatan biasa. Karena beberapa buku masih belum berhasil aku tamatin. Semoga aja maret ini semangatku menanjak.

    Dirimu juga ya kak. Semoga sehat selalu dan makin banyak kasih rekomendasi menarik gini

  13. Yoi, Kak Ipeh! Statistik dasar yang ditawarkan TSG lumayan lengkap menurut Farah. Kita ada kesempatan untuk melihat garis besar atau pola bacaan kita dari bulan ke bulan. Kalau Kak Ipeh udah buat akun, bisikin username-nya ya hehe. Farah tertarik untuk follow ^^

    Sending you love & well wishes too <3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *