[11/10/18] Tentang The House With A Clock In It’s Walls Karya John Bellairs

https://www.instagram.com/p/Boyr0s1HGwr/?taken-by=farbooksventure
“You can’t prepare for all the disasters that might occur in this
frightening world of ours. If the devil appears or if we find that the
End of the World is at hand, we’ll do something.”
 


Informasi Buku 
Judul: The House With A Clock In It’s Walls
Penulis: John Bellairs
Penerbit: Puffin Books
Bahasa: Inggris
ISBN: 9780451481283
Tahun publikasi: 2018 (pertama kali dipublikasikan tahun 1973)
Cetakan: Pertama
Jumlah halaman: 192 halaman
Kategori umur: children (middle grade)
Buku: milik pribadi   
Temukan buku ini di Goodreads

Blurb

A haunting gothic
tale by master mysery writer John Bellairs–soon to be a major motion
picture starring Cate Blanchett and Jack Black!

“The House With a Clock in Its Walls will cast its spell for a long time.”–The New York Times Book Review

When
Lewis Barnavelt, an orphan. comes to stay with his uncle Jonathan, he
expects to meet an ordinary person. But he is wrong. Uncle Jonathan and
his next-door neighbor, Mrs. Zimmermann, are both magicians! Lewis is
thrilled. At first, watchng magic is enough. Then Lewis experiments with
magic himself and unknowingly resurrects the former owner of the house:
a woman named Serenna Izard. It seems that Serenna and her husband
built a timepiece into the walls–a clock that could obliterate
humankind. And only the Barnavelts can stop it!

Menurut Farah Tentang Buku Ini 

Ketertarikanku pada novel The House With A Clock In It’s Walls berawal
ketika tanpa sengaja, beberapa bulan yang lalu aku menyaksikan trailer film yang diadaptasi dari buku ini;


Aku penasaran dibuatnya karena film ini dibintangi
oleh Jack Black dan Cate Blanchett (If
you follow me long enough, you will know that I love films and I love these
two!
). Lucunya, sampai sekarang aku tidak kunjung menyaksikan film ini dan
akhirnya malah membaca bukunya terlebih dahulu. Buku ini bisa dibilang adalah
buah godaan diskon di Toko Buku Online Periplus but, hey! it’s totally worth it.



Kisah dalam novel 192 halaman ini
fokus pada sosok Lewis Barnavelt, seorang anak laki-laki yatim piatu yang
memulai kehidupan baru bersama pamannya, Jonathan, yang dalam keluarga sering
dikenal sebagai seorang laki-laki yang “aneh”. Meskipun Lewis sendiri menyadari
bahwa sang paman sering bersikap tidak biasa, Lewis tetap bahagia ketika
tinggal bersama Jonathan karena laki-laki ini adalah seseorang yang menyenangkan
dan tulus dalam menjaga keponakannya. Petualangan Lewis dimulai ketika dia
menyadari bahwa sang paman sering mengendap-ngendap di lorong rumahnya setelah
lewat tengah malam. Lewis juga merasa sering melihat hal-hal aneh di dalam
rumahnya. Apa sebenarnya yang disembunyikan Paman Jonathan? Apa Nyonya
Zimmermann, tetangga sebelah, juga mengetahui kebiasaan aneh pamannya ini?
Hidup Lewis yang bisa dibilang hampa dan biasa saja mendadak menjadi menarik
setelah anak ini mengetahui kebenaran di balik paman dan tetangga sebelah
rumahnya. Apa uraian di atas membuat kisah dalam buku ini terdengar horror?
Jangan takut dulu! Tidak ada hal mengerikan sampai membuat bergidik yang akan
terjadi dalam buku ini. Alih-alih buku horror, buku ini adalah perpaduan fantasi
dan petualangan. (Bagian ketika ada yang bangkit dari kubur lumayan horor memang *ehem*).

The House With A Clock In It’s Walls merupakan buku pertama dari rangkaian Seri Lewis Barnavelt. Buku ini ditargetkan untuk
pembaca muda dalam rentang usia 8-12 tahun. Tentu saja, buku seperti ini
tidak jauh-jauh dari unsur fantasi, magis, dan petualangan yang bisa dinikmati
oleh anak-anak. Buku ini juga tidak terlalu tebal, tidak sampai 200 halaman. Layaknya
buku untuk anak-anak lain, The House With
A Clock In It’s Walls
menyajikan konflik yang polanya sudah bisa ditebak
oleh pembaca yang lebih tua. Pembaca tidak akan menemukan bagian yang
membingungkan atau terlalu mengejutkan dalam cerita Lewis. Di sisi lain, kisah
Lewis menyampaikan pesan positif pada pembaca yang lebih muda. 

Kisah dalam The House With A Clock In It’s Walls mengajarkan
tentang bagaimana kejujuran merupakan sebuah hal penting dalam hidup. Selain
itu, kisah Lewis juga mengajarkan tentang bagaimana pertemanan itu terkadang
bukanlah sebuah hal yang mudah untuk dijalani. Pertemanan tidak akan selalu
berakhir bahagia. Teman akan datang dan pergi dalam hidup. Kita hanya bisa bersabar
dan menjalaninya dengan penuh syukur, juga tidak boleh terlalu bergantung pada
satu orang yang jelas-jelas tidak benar-benar menginginkan kita sebagai teman.
Aku merasa belajar banyak dari kisah Lewis ini.
Kalau kau merupakan seorang pembaca
yang mencari buku fantasi untuk anak-anak dengan jumlah halaman yang tidak
terlalu tebal dan menyampaikan pesan penting tentang hidup, The House With A Clock In It’s Walls dapat
menjadi salah satu pilihan bacaan untukmu. Buku ini juga bisa menjadi pilihan yang tepat kalau kamu mendadak rindu dengan bacaan anak-anak yang menyajikan kisah fantasi menarik.
Rating
3/5

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *