And if we burn… You burn with us too
Informasi Buku
Judul: The Hunger Games (The Hunger Games #1)
Penulis: Suzanne Collins
Penerjemah: Hetih Rusli
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Bahasa: Indonesia
ISBN: 9789792250
Tahun publikasi: 2009
Cetakan: –
Jumlah halaman: 408 halaman
Buku: milik pribadi
Temukan buku ini di Goodreads
Penerjemah: Hetih Rusli
Cetakan: –
Penerjemah: Hetih Rusli
Cetakan: –
Temukan buku ini di Goodreads
[#1] Dua puluh empat peserta. Hanya satu pemenang yang selamat.
Amerika Utara musnah sudah. Kini di bekasnya berdiri negara Panem, dengan Capitol sebagai pusat kota yang dikelilingi dua belas distrik. Katniss, gadis 16 tahun, tinggal bersama adik perempuan dan ibunya di wilayah termiskin di Distrik 12.
Karena pemberontakan di masa lalu terhadap Capitol, setiap tahun masing-masing distrik harus mengirim seorang anak perempuan dan anak lelaki untuk bertarung dan ditayangkan secara langsung di acara televisi The Hunger Games. Hanya ada satu pemenang setiap tahun. Tujuannya adalah : membunuh atau dibunuh.
Ketika adik perempuannya terpilih mengikuti The Hunger Games, Katniss mengajukan diri untuk menggantikannya. Dan dimulailah pertarungan yang takkan pernah dilupakan Capitol.
[#2] Katniss Everdeen
berhasil keluar sebagai pemenang Hunger Games bersama Peeta Mellark.
Tapi kemenangan itu menyulut kemarahan Capitol. Kemenangan Katniss
ternyata membangkitkan semangat pemberontakan di beberapa distrik untuk
menentang kekuasaan Presiden Snow yang kejam.
Presiden Snow
mengancam Katniss untuk meredakan kegelisahan penduduk distrik dalam Tur
Kemenangan-nya. Satu-satunya cara untuk meredakan kegelisahan penduduk
adalah membuktikan bahwa dia dan Peeta saling mencintai tanpa ada
keraguan sedikit pun. Jika gagal, keluarga dan semua orang yang
disayangi Katniss menjadi taruhannya….
[#3] Katniss Everdeen
selamat dari Hunger Games, dua kali. Tapi dia belum sepenuhnya aman dari
ancaman Capitol meskipun kini ia dalam lindungan Distrik 13. Pemberontakan
makin merajalela di distrik-distrik untuk menjatuhkan Capitol. Kini tak
ada seorang pun orang-orang yang dicintai Katniss aman karena Presiden
Snow ingin menumpas revolusi dengan menghancurkan Mockingjay…
bagaimanapun caranya.
Menurut Farah Tentang Buku Ini
Ketidakberdayaan Katniss dalam skema penggulingan kekuasaan dari Capitol dan peran gadis ini yang benar-benar hanya sebagai pion dalam permainan antara Capitol dan Distrik 13 baru benar-benar aku sadari setelah membaca trilogi ini kembali. Lumayan ironis dan menyedihkan sebenarnya. Katniss pada akhirnya tidak lebih dari seseorang gadis yang hanya menginginkan kehidupan tenang untuknya dan orang-orang yang dia sayangi. Her story is really bittersweet like that.