[09/06/17] Tentang Of Mice and Men Karya John Steinbeck

“Seharusnya aku sendiri yang tembak anjing itu, George. Seharusnya aku tidak biarkan sembarang  orang menembak anjingku.”

Informasi Buku

Judul: Of Mice and Men (Tikus dan Manusia)
Penulis: John Steinbeck
Penerjemah: Ariyantri E. Tarman 
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama  
ISBN: 9786020337814
Tahun publikasi: 2017 (pertama kali dipublikasikan tahun 1937 dalam bahasa Inggris)
Cetakan: pertama (Februari 2017)
Jumlah halaman: 144 halaman
Buku: milik pribadi
Temukan buku ini di Goodreads


Blurb

Suara George menjadi lebih dalam. Ia mengulangi kata-katanya dengan berirama, seolah ia sudah begitu sering mengucapkan kata-kata ini. “Orang-orang seperti kita, yang bekerja di peternakan, adalah orang-orang paling kesepian di dunia. Mereka tidak punya keluarga. Mereka tidak cocok di tempat mana pun. Mereka datang ke peternakan dan bekerja keras lalu pergi ke kota dan menghamburkan hasil kerja keras mereka, lalu setelahnya mereka banting tulang lagi di peternakan lain. Mereka tidak punya cita-cita.” 
Kisah kontroversial tentang persahabatan dan tragedi pada masa-masa Depresi Besar. Mereka pasangan yang tidak lazim. George bertubuh kecil, berwajah muram; Lennie bertubuh besar dan pikirannya seperti anak kecil. Mereka adalah keluarga bagi satu sama lain, saling bantu, saling menjaga di tengah kehidupan berat sebagai pekerja musiman. Mereka punya mimpi: ingin membeli sepetak tanah untuk ditanami, dan pondok kecil. Ingin menjadi tuan atas diri sendiri. Tetapi nasib berkata lain.


Menurut Farah Tentang Buku Ini
Untuk kali pertama setelah sekian lama akhirnya aku memberi rating 5 untuk sebuah buku. Buku ini cukup tipis, hanya 144 halaman. Bisa saja ini adalah novella pertama yang pernah aku baca. Membacanya cukup membuat frustasi sebenarnya (latar tempat dan waktu buku ini adalah selama masa Great Depression bagaimanapun juga). Meskipun alur perkembangan ceritanya sudah cukup membuat frustasi dan miris, yang benar-benar membekas dari novella ini ada ending ceritanya. 

Of Mice and Men ditutup dengan akhir cerita yang cukup mengejutkan dan membuat pembacanya bertanya-tanya. Alih-alih ditutup dengan ending yang menguras air mata, novella ini ditutup dengan ending yang membuat kita terdiam dan terpana. Akhir ceritanya membuat kita memikirkan kembali tentang apa itu yang benar dan apa itu yang salah.



Aku bisa mengerti kenapa buku ini bisa anggap cukup kontroversial. Selain gaya bahasa dalam bukunya yang cukup vulgar dan cenderung kasar (mungkin begini gaya bicara orang-orang di peternakan?), beberapa isu sensitif seperti rasisme juga disinggung dalam kisah di novella ini. Ending ceritanya pun juga dapat memicu diskusi dan perdebatan seru di antara orang-orang.

Di sepanjang 144 halaman dari novella ini, kita akan disuguhi kisah persahabatan antara dua orang yang sangat berbeda, George dan Lennie, yang sama-sama berjuang melanjutkan hidup mereka di masa Great Depression dengan cara berpindah dari satu  peternakan ke peternakan lain untuk bekerja. Kedua orang ini memiliki impian untuk memiliki tanah dan lahan milik mereka sendiri. Tapi, takdir ternyata berkehendak lain dan mengubah persahabatan George dan Lennie untuk selama-lamanya.

Of Mice and Man adalah tipe buku yang akan aku rekomendasikan kepada orang lain untuk dibaca agar nantinya aku dapat menanyakan pendapat mereka tentang buku ini. Ada banyak hal yang memang dapat didiskusikan terkait buku ini.

Aku merekomendasikan buku ini untuk pembaca yang menggemari literatur klasik.         

Rating
5/5 

0 thoughts on “[09/06/17] Tentang Of Mice and Men Karya John Steinbeck

  1. Hallo Farah, salam kenal 🙂
    Awalnya saya ingin membeli buku ini, tapi ragu karna tipis hehe. Ngomong-ngomong sudah pernah baca animal farm? Mana tau mice and men ini hampir serupa seperti animal farm, saya belum kepikiran untuk membelinya -_-

  2. Selamat pagi Rifani, salam kenal juga 🙂
    (Maaf atas keterlambatan responnya ya, tidak ada notifikasi untuk komentarmu di postingan ini >< )
    Walaupun tipis, menurut Farah buku ini 'worth it' dan lumayan 'impactful' kok. Apalagi kalau kamu tertarik dengan buku fiksi berbau tragedi.
    Untuk Animal Farm sendiri Farah juga belum baca 🙂 (Satu-satunya karya George Orwell yang pernah Farah baca baru 1984). Farah rasa kedua buku ini lumayan berbeda. Meskipun keduanya sama-sama novella, Animal Farm lebih memakai pendekatan dengan cara allegori (menggunakan karakter –dalam buku ini binatang– untuk melambangkan situasi atau kejadian di dunia nyata) dan muatan politiknya lebih kental. Of Mice and Men lebih mengeksplorasi hubungan rumit antara 2 orang manusia yang bertolak belakang.
    Tergantung Rifani lebih menyukai yang mana.
    I hope this explanation help you 🙂
    Terima kasih sudah mampir ya. Jangan bosan untuk mampir lagi ^^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *