[23/09/18] Tentang Lelaki Harimau Karya Eka Kurniawan

https://www.instagram.com/p/BoEEWmdHdZy/?taken-by=farbooksventure
Margio: “Ada harimau dalam tubuhku”

Informasi Buku 
Judul:
Lelaki Harimau 
Penulis:
Eka Kurniawan
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
 
Bahasa:
Indonesia
ISBN:
9786020324654
Tahun
publikasi: 2015
Jumlah
halaman: 208 halaman
Buku:
E-Book (dibaca via Ijakarta
dalam rangkaian baca bareng kelas sastra OWOB)
Kategori Usia: Dewasa (hubungan/hasrat
seksual disinggung sepanjang cerita dan beberapa bagian lumayan explicit,
gore) 
Temukan buku ini di Goodreads


Blurb

Lelaki Harimau adalah peraih penghargaan Book of the
Year IKAPI 2015. Telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis, Italia,
Jerman, dan Korea.

Pada lanskap yang sureal, Margio
adalah bocah yang menggiring babi ke dalam perangkap. Namun di sore ketika
seharusnya rehat menanti musim perburuan, ia terperosok dalam tragedi
pembunuhan paling brutal. Di balik motif-motif yang berhamburan, antara cinta
dan pengkhianatan, rasa takut dan berahi, bunga dan darah, ia menyangkal dengan
tandas. “Bukan aku yang melakukannya,” ia berkata dan melanjutkan, “Ada harimau
di dalam tubuhku.”



Menurut Farah Tentang Buku Ini
Sejujurnya,
aku bukanlah tipe pembaca yang gemar membaca ulang buku-buku yang sudah pernah
aku baca sebelumnya. Selain karena sudah mengetahui bagaimana buku tersebut
akan berakhir, aku juga lebih cenderung membaca buku-buku yang masih ada ditumpukan
to-be-read
atau on-hold pribadiku (yang
sekarang ternyata sudah hampir menembus angka 50 buku)
. Ketika kelas sastra
Gerakan
OWOB
mengadakan agenda baca bareng buku ini, aku cukup bersemangat.
Meskipun sudah pernah membaca buku yang terbilang tipis ini 3 tahun lalu dan
mengetahui twist besar dari kisah bukunya, entah kenapa aku mendadak
penasaran lagi dengan detail peristiwa dibalik pembunuhan Anwar Sadat oleh
Margio ini. Walaupun membaca Lelaki Harimau untuk kali kedua, aku masih
saja tetap terkesima dengan novel 208 halaman ini.
Kisah
dalam novel Lelaki Harimau dibagi kedalam 5 bagian. Dituturkan lewat
sudut pandang orang ketiga dengan alur cerita campuran, pembaca akan digiring
untuk memahami kejadian demi kejadian yang akhirnya berujung pada pembunuhan
seorang seniman bernama Anwar Sadat. Di bagian pertama novel kita memang
disuguhkan dengan deskripsi tragis terkait kematian Anwar Sadat ditangan
Margio, seorang pemuda lokal yang mengejutkan semua orang lewat caranya
menghabisi nyawa seniman malang itu. Alih-alih mengunakan pedang atau pisau,
Margio membunuh Anwar Sadat dengan cara mengigit putus lehernya. Margio sendiri
yang seolah tidak percaya melakukan pembunuhan dengan cara seperti itu
menyalahkan ini semua pada “harimau” dalam dirinya.
“Harimau”
dalam tubuh Margio memang memunculkan nuansa magical realism yang cukup
kental dalam novel ini. Akan tetapi, tidak seperti novel Like Water
for Chocolate
yang memang didominasi sepenuhnya dengan tema magical
realism
lewat media makanan, dalam Lelaki Harimau tema ini lebih
terasa seperti latar belakang atau satu lapisan saja dari keseluruhan cerita.
Kisah Margio dalam Lelaki Harimau adalah kisah tentang keluarga
disfungsional dan individu-individu malang yang terperangkap di dalamnya.
Kemalangan yang berasal yang hidup di lingkungan keluarga tidak sehat ini pun
berakhir dengan petaka lebih besar, dalam hal ini adalah pembunuhan.
Sama
seperti pesan yang aku tangkap dari berbagai kisah tentang hubungan manusia di
luar sana, salah satu pesan yang aku petik dari kisah dalam Lelaki Harimau adalah
tentang bagaimana pentingnya komunikasi terbuka dalam menjalin hubungan. Tidak
peduli hubungan apapun itu, baik pertemanan atau hubungan antara suami dan
istri sekalipun, komunikasi yang terbuka adalah harga mati. Hal ini terlihat
sepele memang. Akan tetapi, seperti yang dapat kita lihat dari kisah keluarga
Margio, kesalahan dalam komunikasi akhirnya memicu kesalahpahaman yang lebih
besar. Dari tahun ke tahun kita melihat bagaimana komunikasi tidak kunjung
diperbaiki dalam keluarga ini, akhirnya malah menimbulkan konsekuensi tragis
dalam Keluarga Margio. Lewat cerita ini pembaca juga akan melihat bagaimana
setiap orang pasti memiliki alasan dibalik sikap yang ditunjukkannya dan
keputusan yang dia pilih. Terlepas dari baik buruknya sikap atau keputusan itu.
Kisah
tentang “harimau” di dalam tubuh Margio sendiri sebenarnya mengingatkanku
pada cerita/legenda(?) mulut-mulut dari kampung halaman sendiri. Aku sepintas
lalu memang pernah mendengar cerita mistis tentang “orang-orang
tertentu” yang memiliki “Inyiak Harimau” yang akan
menjaga dia dan keluarganya. Kalau ada yang penasaran dengan kisah “Inyiak
Harimau
“, setelah browsing di internet aku menemukan dua sumber
bacaan menarik ini (1) & (2)
Aku merekomendasikan buku ini untuk para
pembaca yang menggemari tulisan Eka Kurniawan. Kalau kamu terbiasa membaca
cerpen karya Eka Kurniawan dari berbagai
buku kumcernya
dan ingin mencoba membaca novel karya Beliau, Lelaki
Harimau
yang halamannya terbilang tipis dapat dijadikan sebagai bacaan
perkenalan untukmu.



Rating


4/5

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *