“Things are what they are, and whatever will be will be.”
Penerjemah: Rod Bradbury
Bahasa: Inggris (diterjemahkan dari bahasa Swedia)
Penerbit: Hachette Books
After a long and eventful life, Allan Karlsson ends up in a nursing home, believing it to be his last stop. The only problem is that he’s still in good health, and in one day, he turns 100. A big celebration is in the works, but Allan really isn’t interested (and he’d like a bit more control over his vodka consumption). So he decides to escape. He climbs out the window in his slippers and embarks on a hilarious and entirely unexpected journey, involving, among other surprises, a suitcase stuffed with cash, some unpleasant criminals, a friendly hot-dog stand operator, and an elephant (not to mention a death by elephant).
It would be the adventure of a lifetime for anyone else, but Allan has a larger-than-life backstory: Not only has he witnessed some of the most important events of the twentieth century, but he has actually played a key role in them. Starting out in munitions as a boy, he somehow finds himself involved in many of the key explosions of the twentieth century and travels the world, sharing meals and more with everyone from Stalin, Churchill, and Truman to Mao, Franco, and de Gaulle. Quirky and utterly unique, The 100-Year-Old Man Who Climbed Out the Window and Disappeared has charmed readers across the world (Goodreads).
Menurut Farah Tentang Buku Ini
The 100-Year-Old Man Who Climbed Out the Window and Disappeared mengisahkan tentang sejarah panjang kehidupan seorang Allan Karlsson yang sejak masa mudanya telah berkecimpung dalam dunia bahan peledak (benar sekali, kakek yang satu ini adalah seorang ahli bahan peledak). Keahlian Allan ini pun mengantarkannya ke dalam berbagai kondisi tidak terduga (diberbagai tempat dan negara). Allan seolah memiliki sembilan nyawa. Lelaki ini (secara langsung & tidak langsung) terlibat dalam serangkaian perang yang terjadi disepanjang sejarah tahun 90-an. Mulai dari peperangan di Uni Soviet hingga peperangan di Tiongkok dan bahkan Korea. Berulangkali Allan Karlsson dihadapkan dengan situasi pelik, berulang kali juga dia berhasil meloloskan diri dari situasi tersebut.
Novel ini adalah perpaduan tidak biasa dari komedi/humor, satir dan sejarah. Dengan tokoh utama seorang kakak tua, cerita dalam novel ini dituturkan dengan alur campuran. Ketika pada bab ini kita disuguhkan dengan cerita seorang Allan yang berusia 100 tahun dan sedang dalam pelarian, dalam bab selanjutnya kita dibawa pada flashback masa lalu seorang Allan. Begitu seterusnya cerita dituturkan dengan alur bergantian hingga bab terakhir.
Pada satu titik aku sempat merasa bahwa novel ini terlalu panjang. Pada bagian flashback ke masa lalu Allan, kita akan dihadapkan pada deskripsi tentang sejarah yang sebagian besar berisi peperangan tanpa henti. Aku yang bukan seorang penggemar sejarah sejujurnya agak bosan dengan alur yang penuh dengan perang (dan ledakan) seperti dalam novel ini. Tapi, sepertinya kekurangan ini dapat ditutupi dengan humor cerdas dan menghibur yang bisa kita temukan disepanjang cerita. Aku sering kali tertawa dan cekikikan karena geli selama membaca novel ini. Aku berbicara tentang kalimat-kalimat seperti ini:
“Why the old guy had climbed out of his window almost a month ago, and what had happened since then remained to be discovered, if it needed to be discovered at all.” – halaman 376.
“… until Mr. Bolt came and tried to unbolt the door, if you excuse the pun, Mr. Prosecutor.” – halaman 391.
Menurutku penerjemah melakukan pekerjaan yang baik dalam menerjemahkan buku ini dari bahasa asalnya yaitu bahasa Swedia. Buku ini sepertinya tidak kehilangan kelucuan dan pesonanya.
Aku sendiri pertama kali mengetahui buku ini dari wawancara rapper Song Minho dengan Elle Korea, Mino berkata bahwa dia seolah merasakan dunia baru ketika membaca buku ini. Aku akui dia tidak salah dalam hal ini. Buku ini memang sangat menghibur lewat cara yang tidak biasa.
Terlepas dari beberapa kritik satir tajam tentang politik yang diselipkan dalam cerita (buku ini juga “menyinggung” Indonesia menjelang akhir ceritanya hahaha), The 100-Year-Old Man Who Climbed Out the Window and Disappeared adalah novel humor cerdas yang dibalik ceritanya memiliki harapan terselubung agar dunia ini menjadi tempat yang lebih baik lagi.
Ini sepertinya adalah novel yang cocok bagi seseorang yang ingin mencari bacaan ringan dan lucu tetapi juga dipadukan dengan latar belakang sejarah (peperangan) dunia dalam ceritanya.
Rating