[25/02/19] Tentang The Seven Husbands of Evelyn Hugo Karya Taylor Jenkin Reid

 



“No
one is all good or all bad. I know this, of course. I had to learn it at a
young age. But sometimes it’s easy to forget just how true it is. That it
applies to everyone.”




Informasi Buku 
Judul: The Seven
Husbands of Evelyn Hugo
 
Penulis: Taylor Jenkin Reid 
Penerbit: Atria
Books (Imprint of Simon & Schuster)
ISBN: 9781501139246 
Tahun publikasi:
2017
Jumlah halaman: 452
halaman
Buku: milik pribadi
(e-book
Bahasa: Inggris
Kategori umur: adult

Temukan buku ini
di Goodreads

Blurb

Evelyn Hugo is finally ready to tell the truth about
her glamorous and scandalous life. But when she chooses unknown magazine
reporter Monique Grant for the job, no one in the journalism community is more
astounded than Monique herself. Why her? Why now?

Monique is not exactly on top of the world. Her husband, David, has left her,
and her career has stagnated. Regardless of why Evelyn has chosen her to write
her biography, Monique is determined to use this opportunity to jumpstart her
career.

Summoned to Evelyn’s Upper East Side apartment, Monique listens as Evelyn
unfurls her story: from making her way to Los Angeles in the 1950s to her
decision to leave show business in the late 80s, and, of course, the seven
husbands along the way. As Evelyn’s life unfolds through the decades—revealing
a ruthless ambition, an unexpected friendship, and a great forbidden
love—Monique begins to feel a very a real connection to the actress. But as
Evelyn’s story catches up with the present, it becomes clear that her life
intersects with Monique’s own in tragic and irreversible ways.

Filled with emotional insight and written with Reid’s signature talent, this is
a fascinating journey through the splendor of Old Hollywood into the harsh
realities of the present day as two women struggle with what it means—and what
it takes—to face the truth.

Menurut Farah Tentang Buku Ini 
The Seven Husbands of Evelyn Hugo adalah buku pertama dari Taylor Jenkin Reid yang
pernah aku baca. Untuk Reid sendiri, buku ini merupakan buku kelima yang dia
terbitkan. Ketertarikanku pada buku 452 halaman ini berawal dari judul bukunya
yang membuat penasaran, sampul novelnya yang didominasi warna hijau memanjakan
mata, dan ulasan berkilauan yang diberikan oleh orang-orang yang sudah
membacanya. Setelah selama beberapa bulan berusaha mencari versi fisik buku
ini, aku akhirnya harus berpuas diri membaca versi buku elektronik dari novel historical
fiction
ini.
Di permukaan The Seven Husbands of Evelyn Hugo berkisah
tentang keputusan mengejutkan legenda dunia perfilman Hollywood, Evelyn Hugo,
untuk buka-bukaan tentang kehidupan glamornya yang penuh skandal dan pernikahan
setelah membisu tentang isu ini selama beberapa dekade. Belum habis
keterkejutan publik dengan keputusan tiba-tiba ini, Evelyn Hugo kembali
mengejutkan setelah secara spesifik meminta Monique Grant, seorang
reporter biasa, untuk menulis kisah panjang hidup dan karirnya. Hal ini tentu
saja “terlalu baik untuk menjadi kenyataan” bagi Monique yang tengah
berada pada titik terendah dalam hidupnya. Seperti hal-hal “yang terlalu
baik untuk menjadi kenyataan” lainnya, akan muncul fakta mengejutkan
tentang alasan dibalik terpilihnya Monique untuk menulis kisah panjang Evelyn
Hugo ini.

The Seven Husbands of Evelyn Hugo dinarasikan dari sudut pandang orang pertama. Pembaca akan
mendengarkan kisah ini dari sudut pandang Evelyn Hugo dan Monique Grant secara
bergantian. The Seven Husbands of Evelyn Hugo sendiri dipenuhi kisah
kilas balik Evelyn yang memaparkan awal karirnya hingga kehidupannya sekarang.
Totalnya ada 69 bab dalam buku ini. Selain dibagi menjadi bab, narasi dalam The
Seven Husbands of Evelyn Hugo
juga dibagi dalam 7 bagian yang mewakili
ketujuh suami Hugo. Ketujuh bagian ini akan mengupas  kenyataan dibalik
pernikahan Evelyn Hugo yang menjadi sensasi tersendiri. Di antara bab-bab lain
dan ketujuh bagian ini, pembaca juga akan menemukan cuplikan berita dan artikel
yang ditulis media terkait sepak terjang Evelyn Hugo. Cara penuturan seperti
ini membuat pembaca bisa merasakan bagaimana berbedanya imej yang media punya
tentang sosok Evelyn Hugo dan kenyataan sebenarnya.

Ketika mulai membaca, pembaca juga akan
merasakan bahwa ada isu-isu lain yang juga diselipkan Reid dalam kisah Evelyn
Hugo. Isu tentang identitas, ras, dan menjadi seorang wanita kuat dan
“dominan” di era ketika hal ini masih dianggap “tabu”
melengkapi kisah Glamor Evelyn Hugo yang tidak selamanya indah. Evelyn Hugo
bukanlah karakter yang sempurna. Pembaca mungkin akan terbagi menjadi kubu yang
mendukung dan mempertanyakan tindakan yang diambil Hugo dalam hidupnya. Akan
tetapi, pada akhirnya aku rasa semua orang akan menilai Evelyn Hugo sebagai
individu yang layak untuk dihormati. Wanita ini bersedia mengakui kesalahan
yang telah dia buat dan tidak menjustifikasi perbuatannya. Aku sangat
menghargai kejujuran dan keterbukaan Evelyn Hugo dalam hal ini.
…”It’s on the house,” he said, which I
thought was the dumbest thing, because if there is anyone that should be
getting free food, it isn’t rich people. –
Evelyn Hugo ketika mendapat makanan gratis karena kepopulerannya.
Ketangguhan Evelyn Hugo jugalah yang menginspirasi
Monique Grant untuk “mengambil kembali” kendali atas hidupnya yang
terkesan tidak memiliki arah. Seiring dengan pengakuan-pengakuan yang Hugo
buat, Monique Grant juga berkembang ke arah yang lebih baik sebagai sebuah
karakter.  
Why, until
this moment, did I not realize that the issue is my own confidence? That the
root of most of my problems is that I need to be secure enough in who I am to
tell anyone who doesn’t like it to go fuck themselves?
Aku sangat menikmati gaya penulisan Taylor Jenkin Reid
yang santai dan mengalir. Tidak mengherankan memang kalau buku ini ditasbihkan
sebagai bacaan pantai (beach read)
menyenangkan. Terlepas dari fakta bahwa beberapa isu yang berusaha angkat dari
cerita Evelyn lumayan “berat”, cara penulisan Reid membuat pembaca
nyaman untuk terus membaca buku ini sampai akhir. Aku tidak menyarankan untuk
membaca novel ini sebagai bacaan sebelum tidur. True Story;
setelah memutuskan untuk membaca The Seven Husbands of Evelyn Hugo
sebagai bacaan “santai” penghantar tidur beberapa malam lalu,
niatanku untuk “membaca satu halaman lagi” perlahan berubah menjadi
“satu bab lagi saja”. Akhirnya,  aku malah terjaga sepanjang
malam untuk menyelesaikan novelnya. There goes my good night sleep. It’s
worth it though
.
The Seven Husbands of Evelyn Hugo adalah jenis bacaan yang membuat pembaca penasaran dan
kesulitan melepas bukunya sampai semua “misteri” sudah terkuak di
halaman-halaman akhir. Aku merekomendasikan buku ini sebagai bacaan sekali
duduk pada akhir minggu yang santai. Kalau sedang mencari bahan bacaan tentang
tokoh utama wanita tangguh dan tidak keberatan dengan bacaan bertema LGBTQ+, The
Seven Husbands of Evelyn Hugo
dapat menjadi pilihan bacaan untukmu.
*Sebuah artikel menarik untuk menjadi bahan bacaan
lanjutan: Wawancara Taylor Jenkin Reid &
PopSugar tentang
The Seven Husbands of Evelyn Hugo.
Rating
4/5

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *