[05/01/18] Tentang The Storied Life Of A.J. Fikry Karya Gabrielle Zevin

Menurut pendapat Amelia, kebanyakan masalah orang akan terselesaikan seandainya mereka mau memberi kesempatan bagi lebih banyak hal.” – halaman 17

Informasi Buku

Judul: The Storied Life of  A.J. Fikry
Penulis: Gabrielle Zevin
Penerjemah: Eka Budiarti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama 
Bahasa: Indonesia
ISBN: 9786020375816
Tahun publikasi: 2017 (Oktober/pertama kali dipublikasikan tahun 2014)
Cetakan: pertama
Jumlah halaman: 280 halaman
Buku: milik pribadi 
Temukan buku ini di Goodreads


Blurb


“Manusia tidak bisa hidup sendiri; setiap buku membuka jendela dunia.” 
Hidup A.J. Fikry jauh dari yang diharapkannya. Istrinya meninggal, penjualan di toko bukunya merosot tajam, dan hartanya yang paling berharga, koleksi puisi Poe yang langka, baru saja hilang dicuri. Pelan tapi pasti, A.J. menjauhkan diri dari semua orang di Pulau Alice. Bahkan ia tak lagi menemukan kegembiraan dari buku-buku di tokonya. Ia malah menganggap buku-buku itu sekadar penanda bahwa dunia telah berubah begitu cepat. Tetapi kemudian sebuah paket misterius muncul di tokonya. Paket itu kecil, meski bobotnya lumayan. Kemunculannya memberi A.J. kesempatan untuk membuat hidupnya lebih baik dan melihat semua hal dengan perspektif berbeda. Tak butuh waktu lama bagi orang-orang di sekitar A.J. untuk menyadari perubahan dalam dirinya. Ia tak lagi pahit, buku kembali menjadi dunianya, dan semua hal berubah menjadi sesuatu yang tak ia duga akan terjadi dalam hidupnya.



Menurut Farah Tentang Buku Ini

What a great book to start your new year with!


A book about books are the best kind of books. Why? Tidak hanya karena buku-buku semacam ini menyediakan rekomendasi buku lain yang tidak kalah menarik, tapi juga karena akan ada banyak hal relatable terkait dunia buku dan baca-membaca di sepanjang bukunya. Membaca The Storied Life of  A.J. Fikry merupakan sebuah pengalaman menyenangkan dan membuat kita angguk-angguk kepala (karena setuju) diberbagai bagian.

Well, harus aku akui ketika membaca blurb buku ini aku tidak menyangka paket misterius yang diterima A.J. Fikry adalah paket yang “seperti itu” (penasarankan paket seperti apa “paket itu”? baca saja di bukunya hehehe). Bagian ini adalah kejutan yang menyenangkan untukku secara pribadi so yeah nice blurb you got there. Di sepanjang buku kita juga dapat menemukan berbagai kalimat quoteable

Pada awalnya aku sempat sulit bersimpati pada karakter A.J. Fikry. Meskipun merupakan seorang pecinta buku yang patut dikagumi, dibalik kenyataan itu Fikry sebenarnya juga adalah seorang pria egois, keras kepala, dan cenderung pemilih. Sifat-sifat buruknya ini semakin menjadi-jadi pasca kematian istrinya, Nic, yang merintis toko buku Island Books bersama Fikry. Fikry menjadi individu yang mudah marah dan banyak mengeluh. Belum selesai berkabung atas kepergian Sang Istri, Fikry kembali harus berduka karena kehilangan sebuah buku berharga. Buku yang hilang itu berjudul Tamerlane dan merupakan buku langka karya pertama Edgar Allan Poe (yang hanya ditandai ditulis oleh seorang warga Boston). Serangkaian kemalangan ini pada akhirnya malah mengantarkan Fikry kembali ke kehidupan yang lebih bermakna. 

Disampaikan dari sudut pandang orang ketiga dengan narasi yang kadang terkesan penuh sarkasme, buku ini adalah bacaan yang enjoyable. Setiap bagian/bab dibatasi oleh sebuah halaman yang berisi ulasan singkat buku atau cerita pendek yang disukai A.J. Fikry (yep, Fikry juga merupakan seorang penikmat cerita pendek!). Di antara beberapa karya yang diulas Fikry termasuk di dalamnya karya-karya dari Roald Dahl dan F. Scott Fitzgerald. Fikry mengulas karya-karya tersebut dengan singkat, padat, dan mengena (review goals to be honest).


Bagian favoritku dari novel ini ada di akhir buku ketika Fikry mengulas cerpen karya Roald Dahl berjudul “The Book Seller“. Aku sangat bersimpati pada alasan Fikry yang menyukai cerita pendek yang sebenarnya tidak terlalu spesial ini. Fikry mengakui bahwa dia menyukai cerpen ini karena dia merasa “terhubung” dengan cerpennya.

Dan semakin lama aku melakukan ini (menjual buku, tentu saja, tapi juga hidup jika itu tidak terlalu sentimental), semakin aku percaya bahwa inilah inti semuanya. Untuk terhubung, kutu buku kecilku tersayang. Hanya terhubung. – halaman 261 

Satu-satunya alasan kenapa aku tidak memberi buku ini 5 bintang adalah karena ceritanya menjadi agak terlampau dramatis untuk seleraku menjelang akhir buku. The book is still great nevertheless.


Kalau kau menyukai buku yang membahas tentang buku atau suka menemukan rekomendasi bacaan menarik, buku ini sepertinya cocok untukmu.


Rating
4,4/5 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *